Post on 09 Desember 2024
Oleh Indra Wijaya
JAKARTA -- Keamanan data menjadi hal yang sangat penting di tengah masifnya dunia digital saat ini. Berkat kemajuan teknologi digital, berbagai urusan bisa dikerjakan secara daring. Hanya dengan telepon pintar beragam pekerjaan bisa dengan mudah diselesaikan. Mulai dari pekerjaan kantor, transaksi keuangan, belanja, komunikasi, sampai bertegur sapa di media sosial.
Namun kemudahan di dunia digital membawa ancaman tersendiri yang patut diwaspadai. Kasus pembobolan akun menjadi salah satu kejahatan siber yang meresahkan. Betapa tidak, orang-orang tak bertanggung jawab mengambil alih akun Anda untuk disalahgunakan.
Jika itu akun perbankan, bisa saja peretas menguras habis uang di rekening Anda. Bila itu akun belanja daring, peretas bisa melakukan transaksi bernilai besar tanpa Anda ketahui. Belum lagi jika akun media sosial Anda disabotase dan dijadikan modus penipuan terhadap teman, kerabat, hingga rekan Anda.
Saat ini sejumlah aplikasi digital menerapkan sistem keamanan two factor authentication atau verifikasi dua langkah untuk melindungi akun dari peretasan. Cara kerja sistem ini cukup sederhana namun manjur.
Penjelasan singkatnya, ketika Anda akan memasuki akun platform digital wajib memasukkan nama dan kata sandi. Nah, setelah itu sistem keamanan pada aplikasi tersebut akan mengirimkan kode OTP (one time password) atau kode keamanan yang bisa dipakai sekali.
Kode OTP bisa dikirimkan lewat SMS, WhatsApp, dan surat elektronik yang sudah terdaftar pada aplikasi tersebut. Anda hanya perlu mengetik ulang kode itu sesuai perintah. Kode tersebut memastikan bahwa benar-benar pemilik akun yang hendak masuk ke aplikasi.
Sejauh ini hampir seluruh layanan aplikasi digital memakai sistem keamanan two factor authentication. Mulai dari media sosial seperti Facebook, X, Instagram, TikTok, dan lainnya. Begitu pula beragam aplikasi keuangan, perbankan, dan marketplace.
Kombinasi two factor authentication dan kata sandi yang cermat sejauh ini efektif meminimalisir potensi peretasan. Sesuai namanya, sistem verifikasi dua langkah bisa menjadi perisai pelapis jika peretas sukses membobol kata sandi pada akun Anda.
Meski kata sandi bisa didapat, namun peretas tetap tidak akan bisa masuk dan menguasai akun seseorang jika ia tak bisa mendapatkan nomor OTP yang dikirim pihak aplikasi. Dengan autentikasi dua langkah, meski kata sandi berhasil dibobol, peretas tidak akan bisa masuk kecuali mereka juga berhasil menguasai perangkat penerima OTP.
Namun Anda tetap harus waspada dengan tetap melakukan langkah-langkah preventif menghindari peretasan. Salah satunya dengan rutin mengganti kata sandi akun platform digital Anda, menghindari pemakaian WiFi di tempat umum, tak mudah percaya dengan tautan asing atau tak dikenal yang masuk ke perangkat Anda.
keyword: two factor authentication, kode otp, aplikasi digital, kejahatan siber